PENGURUS SAH: Agung Laksono (kanan) saat Munas Partai Golkar di Ancol, Jakarta. (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)
JAKARTA – Perseteruan di tubuh Partai Golkar berlanjut seiring pelaporan kubu Aburizal Bakrie terhadap Agung Laksono dkk ke Bareskrim Polri. Persoalannya terkait dugaan pemalsuan dokumen dalam pelaksanaan munas Golkar di Bali.
Kubu Ical menuding peserta munas Bali memalsukan surat kuasa. Ada sekitar 133 pemalsuan yang dilaporkan ke Bareskrim.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono‎ menampik adanya pemalsuan dokumen tersebut. Menurutnya, pengurus daerah datang dengan sungguh-sungguh ke munas Ancol. "Tidak ada kami memalsukan dokumen, terutama teman-teman di daerah," ujarnya, Rabu (11/3).
Agung meminta kader atau pengurus di daerah tidak terprovokasi dengan pelaporan tersebut. Malah, dia mengharapkan kubu Ical untuk ikut memikirkan langkah Golkar ke depan daripada terus bertikai. Sebab, kisruh tersebut justru meresahkan kader-kader partai beringin itu.”Sudahlah kita akhiri dengan keputusan ini, kita bersatu kembali," ujar Agung.‎
Mantan Menko Kesra itu juga mengharapkan agar Ical mematuhi keputusan Menkum HAM. Sebab, keputusan itu sudah sesuai prosedur, yakni putusan Majelis Partai Golkar. ”Intinya legowo. Nanti lama-lama seperti jurus pendekar mabuk,” sindir Agung.
Dia menegaskan akan tetap menjalankan roda partai dan berusaha mengajak kader kubu Ical untuk bergabung. “”Hari ini saya mulai mengontak teman-teman di sana untuk mengakomodasi,” tandas Agung. (Desyinta Nuraini/fal)