KURANG 270 METER: Pembalap Belanda Thomas Dekker menjalani tantangan Hour Record di Aguascalientes, Meksiko, Rabu (25/2). (Hector Guerrero/AFP Photo)
Hour Record, upaya pemecahan rekor jarak tempuh terjauh dalam 60 menit, terus mendapat sorotan. Rabu malam lalu di Meksiko (25/2, kemarin dini hari WIB), giliran Thomas Dekker yang gagal merebutnya. Seberapa susahkah ajang ini?
KETIKA UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia) menegaskan/merapikan aturanequipment (sepeda) untuk Hour Record tahun lalu, percobaan demi percobaan dilakukan para bintang dunia.
Semua ingin menjadi pemegang rekor jarak terjauh bersepeda dalam satu jam, yang dilakukan dalam velodrome.
Jens Voigt (Jerman) jadi yang pertama ’’memecahkan’’ rekor itu di ajang perpisahan sebelum pensiun pada September 2014 lalu. Menempuh 51,110 km dalam 60 menit.
Sebulan kemudian, rekornya dipecahkan Matthias Brandle (Austria) yang menempuh 51,852 km.
Awal tahun ini, dua bintang muda Australia berusaha memecahkan rekor Brandle. Pada akhir Januari, Jack Bobridge gagal melakukannya di Melbourne. Walau melaju kencang di 30 menit pertama, dia lantas ’’kehabisan bensin’’ dan melamban hingga 51,3 km di akhir batas waktu. Saking lelahnya, dia sampai harus dipapah turun dari sepeda…
Awal Februari, giliran bintang BMC Rohan Dennis yang mencobanya di Swiss. Pembalap 24 tahun itu pun berhasil mencatat rekor baru, menjadi 52,491 km.
Rabu lalu (25/2) Thomas Dekker (Belanda) menjajalnya dengan lokasi yang dianggap menguntungkan. Yaitu, di ketinggian Aguascalientes, Meksiko. Pertimbangannya, di ketinggian ekstra, udara lebih tipis dan sepeda bisa melaju lebih kencang. Meski, sang pembalap harus bekerja lebih keras karena lebih susah bernapas.
Hasilnya? Dekker sempat mengancam rekor Dennis pada titik 30 menit. Tapi, sama dengan Bobridge, dia ’’gembos’’ dan melamban. Akhirnya, dia gagal memecahkan rekor, menempuh jarak hanya sekitar 270 meter lebih pendek dari Dennis. Secara resmi, Dekker menempuh 52,221 km dalam 60 menit.
Setelah upaya tersebut, Dekker mengaku sudah memberikan segalanya. ’’Saya tahu dari awal Dennis telah mencatat waktu yang sangat sulit dikalahkan. Sayang, saya tidak mampu merebutnya, dan saya tidak mungkin bisa memberikan lebih dari ini. Saya selalu menuntut yang terbaik dari diri saya sendiri, dan inilah hasil terbaik yang bisa saya berikan,’’ tuturnya viaTelegraaf.nl.
Setelah dua kegagalan (Bobridge dan Dekker), pengakuan ekstra, tampaknya, lebih diberikan kepada mereka yang berusaha memecahkan rekor ini.
Hour Record tidaklah semudah yang terlihat. Butuh ketahanan dan konsentrasi luar biasa untuk bisa melaju konstan di atas 52 km/jam selama satu jam.
Dengarkan saja pengakuan Bobridge via Velonews setelah gagal Januari lalu: ’’Ini rekor yang benar-benar luar biasa. Mungkin inilah pengalaman terdekat saya dengan kematian, sebelum benar-benar mati.’’
Dennis sendiri merasa mungkin masih bisa memperbaiki rekornya sendiri. Namun, dia tidak mau melakukannya dalam waktu dekat. Butuh persiapan yang benar-benar serius. Setelah 30 menit, menurut dia, segalanya terasa begitu berat. Fokus mulai geser, kaki mulai kram, dan lain-lain.
Untuk memecahkan rekor Dennis, selain mungkin oleh Dennis sendiri, mungkin kita harus menunggu upaya dari para superstar time trial. Misalnya, Bradley Wiggins, megastar Inggris yang sudah berniat memburu rekor ini pada Juni 2015 nanti.
Sang juara dunia time trial bahkan disebut-sebut bisa menempuh jarak 55 km, jarak yang mungkin sulit dipecahkan sampai kapan pun.
Mampukah Wiggins menghancurkan rekor Dennis? Setelah mengamati upaya-upaya Voigt, Brandle, Bobridge, dan Dennis, Wiggins mengaku benar-benar tidak tahu harus berekspektasi seperti apa.
’’Itu benar-benar sulit dilakukan. Karena itu, saya melakukannya pada bulan Juni. Sebab, saya ingin menjalani (lomba di) Roubaix (bulan April), lalu punya delapan pekan untuk bersiap-siap. Saya bahkan mungkin mencoba menyimulasikannya dalam latihan untuk memastikan diri,’’ ungkapnya lewat Velonews(azrul ananda)