Rabu, 25 Februari 2015

Jordon Ibe dan Mimpi yang Datang Begitu Cepat di Liverpool

Jordon Ibe dan Mimpi yang Datang Begitu Cepat di Liverpool

Masih Simpan Jersey saat Nonton Final Champions League 2005
23/02/15, 10:30 WIB
RISING STAR: Aksi Jordon Ibe (kiri) saat menghadapi Tottenham Hotspur di Anfield pada 10 Februari lalu. (Jon Super/AP Photo)
Baru balik ke Liverpool 15 Januari lalu, Jordon Ibe langsung diganjar kontrak jangka panjang. Raheem Sterling dan Mario Balotelli sangat membantunya cepat beradaptasi.
LAGA first leg 32 besar Europa League di Stadion Anfield, Liverpool, Jumat dini hari lalu WIB (20/2) pasti tak akan pernah dilupakan Jordon Ibe. Bukan semata itu pertandingan debutnya di kancah Eropa, tapi juga karena setelah duel yang dimenangi Liverpool 1-0 tersebut, dia langsung ditawari kontrak jangka panjang.
Ibe memang tampil gemilang pada pertandingan itu. Gol Liverpool via penalti Mario Balotelli merupakan buntut dari dilanggarnya pemain kelahiran London pada 8 Desember 1995 tersebut.
Karena itulah, manajemen klub berjuluk The Reds tersebut perlu mengambil langkah pengamanan untuk memagari winger/wing back berusia 19 tahun itu dari incaran klub lain. Liverpool belum mengumumkannya secara resmi, tapi kapten Steven Gerrard membocorkan bahwa Ibe telah meneken kontrak baru berdurasi panjang itu. Tapi, belum diketahui berapa persisnya durasi kontrak tersebut.
Padahal, baru pada 15 Januari lalu Ibe balik dari masa peminjaman di Derby County di mana dia mencetak lima gol dari 24 penampilan. Masa peminjaman yang semula dirancang satu musim itu pun diperpendek The Reds menjadi setengahnya saja.
Sebelum balik ke Anfield, pemain jebolan Akademi Wycombe Wanderers itu memang lebih banyak menjalani laga profesional sebagai pemain pinjaman. Tahun lalu, ada dua klub yang menggunakan tenaganya sebagai pemain pinjaman. Pertama Birmingham City dan kedua Derby County.
Debut Premier League bersama The Reds dijalani Ibe saat melawan Everton pada 7 Februari lalu. Hasilnya sungguh manis. Ibe dinobatkan sebagai man of the match alias pemain terbaik di laga tersebut.
Tiga hari berselang, saat menjamu Tottenham Hotspur, penggawa tim nasional U-20 Inggris itu berperan dalam lahirnya gol ketiga sekaligus gol kemenangan The Reds. Pada laga melawan Besiktas, dia juga ditahbiskan sebagai man of the match.
Kemampuan melewati lawan yang dipadukan kecepatan plus visi membuat Ibe kini menjadi rising star bagi Liverpool. Pintu menuju tim nasional Inggris pun tinggal menunggu waktu untuk dibuka.
’’Saya tidak mau terburu-buru memikirkan itu semua (skuad reguler Liverpool dan timnas Inggris, Red). Yang saya bisa lakukan kini hanyalah terus bermain di dalam tim utama. Fokus saya hanya untuk itu,’’ ujarnya kepada The Guardian.
Total Ibe telah tampil enam kali membela Liverpool, lima di Premier League dan sekali di Europa League. Primanya penampilan Ibe tergolong mengejutkan. Sebab, di Liverpool, dia sebenarnya tidak bermain di posisi yang biasa dimainkan di klub-klub yang meminjamnya selama ini, yaitu sebagai winger. Dengan formasi 3-4-3 yang diterapkan Manajer Liverpool Brendan Rodgers, Ibe berperan sebagai wing back.
Jelas tak mudah. Sebagai pemain yang sebelumnya lebih berorientasi menyerang, kini dia dituntut mampu menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Tapi, Ibe ternyata mampu beradaptasi dengan baik dan cepat.
Menurut Ibe, itu bisa terjadi karena dirinya dikelilingi para pemain dengan kemampuan hebat seperti Raheem Sterling, Daniel Sturridge, Mario Balotelli, dan Philippe Coutinho. Terutama Sterling.
Dalam wawancara dengan Daily Mirror, Ibe yang mengawali karir di Wycombe Wanderers itu menceritakan bagaimana Sterling sering memberinya saran. Baik ketika berada di dalam lapangan maupun saat di luar lapangan.
Karena itulah, Ibe menyebut Sterling yang hanya berusia setahun di atasnya sebagai model panutan. ’’Dialah yang bisa membuat saya percaya diri untuk mencoba dan mendapatkan apa yang sudah dia dapatkan sekarang. Selain dia, Mario (Balotelli) sering membantu saya,’’ tuturnya.
Ibe lantas mengenang apa yang dulu sering dia idam-idamkan di layar televisi saat menonton pertandingan Liverpool: bermain di Anfield dan mengenakan jersey merah Liverpool. Sampai sekarang pun dia masih sulit percaya semua itu bisa diraih secepat ini.
’’Semuanya terasa terjadi terlalu cepat. Mestinya, di usia saya yang sekarang, saya masih bermain di klub sekelas Derby County,’’ katanya seolah tak percaya.
Nah, setelah semua tercapai, pemain yang pernah menjalani trial di Manchester City itu punya impian besar yang ingin segera diwujudkan: membawa Liverpool berlaga di laga puncak Liga Champions seperti yang pernah dia tonton pada 2005. Ketika itu, sebagaimana diketahui, The Reds sukses menjadi juara setelah menundukkan AC Milan melalui adu penalti meski tertinggal dulu 0-3 sampai akhir babak pertama.
Karena musim ini The Reds sudah tersisih dari Liga Champions, tampil di final Europa League menjadi target terdekat. ’’Saya masih ingat, saya menonton laga final Liga Champions 2005 di televisi sambil mengenakanjersey Liverpool yang tetap saya simpan hingga kini. Orang tua sebenarnya tidak memberikan izin untuk menonton. Tapi, saya tetap menonton hingga larut malam sekalipun keesokan hari harus sekolah. Itu memori terbaik saya,’’ tegasnya. (ren/c17/ttg)

Parma Terancam Dilikuidasi

Parma Terancam Dilikuidasi

Bangkrut, FIGC Tawarkan Talangan Rp 73 M
23/02/15, 11:42 WIB
KENDALA DANA: Stadion Ennio Tardini batal menggelar laga Parma melawan Udinese Minggu malam (22/2). (Calcio)
PARMA – Betapa dalam Parma telah terjatuh ke jurang krisis finansial. Bukan hanya tidak mampu menggaji pemain, pelatih, dan seluruh staf klub sejak Juli 2014, juara Coppa Italia tiga kali itu bahkan juga tidak kuasa membayar biaya keamanan laga kandang melawan Udinese yang semestinya berlangsung Minggu malam WIB (22/2).
Jadilah, duel Serie A pekan ke-24 yang dijadwalkan dihelat di Stadion Ennio Tardini tersebut ditunda. Bahkan, jangankan soal biaya keamanan –mengutip pelatih tim junior Parma Hernan Crespo–, koran Inggris Daily Mirror kemarin melansir bahwa untuk anggaran minum pemain saat latihan pun tidak ada.
Parma yang menanggung utang 197 juta euro (sekitar Rp 2,8 triliun) itu pun kini berpeluang dinyatakan resmi bangkrut pada hearing dengan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) 19 Maret nanti dan harus dirawat secara administrasi. Dampaknya, klub yang kini ditangani Roberto Donadoni itu akan didegradasi ke Serie B musim depan. Harapannya, investor baru bisa masuk saat mereka menjalani musim baru di kompetisi strata kedua di Italia tersebut.
Tetapi, sebagaimana dilansir Football Italia, jika upaya penyelamatan itu gagal, dalam pengertian Parma tidak bisa melanjutkan sisa Serie A musim ini, klub yang pernah begitu royal dalam pembelian pemain pada era 1990-an tersebut bakal dilikuidasi. Kalau itu yang terjadi, musim depan klub yang kini dimiliki Giampietro Manenti itu harus memulai dari Lega Dilettanti alias liga amatir, kasta terendah di struktur Liga Italia. Fiorentina dan Napoli pernah mengalami nasib serupa.
Dalam rangka menyelamatkan Parma itu pula, FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) menawarkan dana talangan 5 juta euro (Rp 73,1 miliar). Tujuannya agar Parma bisa meneruskan sisa Serie A musim ini sehingga tidak sampai dilikuidasi. Kelak di Serie B, jika Parma sudah punya investor baru, dana tersebut harus dikembalikan.
Kapten Parma Alessandro Lucarelli menegaskan, dirinya dan rekan-rekan setim lebih memilih Parma dinyatakan bangkrut. Karena itulah, mereka menolak menggunakan jalur hukum untuk menuntut gaji mereka yang ditunggak yang bisa berakibat pada dilikuidasinya Parma.
’’Kalau sampai dilikuidasi, ada sekitar 200 keluarga yang kehidupannya bergantung ke klub ini,’’ kata Lucarelli kepada La Gazzetta dello Sport.
Tetapi, Lucarelli melanjutkan, semua pemain tidak mau Parma tetap dikendalikan Manenti yang dinilai telah ingkar janji. ’’Awalnya Manenti menunjukkan kepada kami ’bukti’ dari bank bahwa dia memiliki dana 100 juta euro (Rp 1,4 triliun). Itu uang yang sangat banyak dan kami sempat percaya. Tapi, hingga sekarang, sepeser pun kami belum digaji,’’ kata Lucarelli.
Manenti membeli Parma bulan lalu dari Rezart Taci yang baru Desember lalu mengakuisisi klub yang pernah dibela bintang Bulgaria Hristo Stoichkov itu dari Tommaso Ghirardi. Yang aneh, konon, dalam dua kali akuisisi tersebut, Roma hanya dihargai 1 euro (Rp 14.600).
Karena itulah, Lucarelli juga menyalahkan Lega Calcio selaku operator kompetisi dan FIGC. ’’Lega dan federasi harus turut bertanggung jawab. Mengapa tidak ada pengecekan memadai dalam proses akuisisi klub? Mengapa Parma dibiarkan mendaftarkan 200 pemain sekaligus? Mengapa klub diizinkan hanya dijual 1 euro? Semua ini sungguh menggelikan,’’ katanya. (ren/c4/ttg)

Ketika Lionel Messi Mulai Menjadi ’’Bad Boy’’

Ketika Lionel Messi Mulai Menjadi ’’Bad Boy’’

Begadang di Kasino, lalu Terbang ke Manchester
24/02/15, 10:55 WIB
DUNIA MALAM: Cesc Fabregas (kiri) menyambut Lionel Messi (dua dari kanan) di kasino jelang tengah malam. (Daily Mail)
Lionel Messi lekat dengan citra sebagai pemain yang baik dan santun. Namun, belakangan dia mulai berulah. Messi tertangkap basah keluyuran malam dan menikmati permainan di kasino.
JARANG sekali ada berita miring terkait dengan Messi. Superstar Barcelona itu nyaris selalu menjadi pujaan di media. Bahkan, Presiden Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter menggambarkan Messi sebagai anak yang diidamkan orang tua mana pun di dunia.
Jadi, bisa dibayangkan betapa terkejutnya fans Barca ketika mendapati foto Messi sedang mengunjungi Casino de Barcelona hanya semalam setelah kekalahan memalukan melawan Malaga 0-1 di Camp Nou.
Messi tertangkap kamera sedang hang out bersama bek tengah Barca Gerard Pique. Mereka tidak sendiri. Ada mantan gelandang Barca yang sekarang bermain di Chelsea, Cesc Fabregas.
Menurut sumber Daily Mail, tiga bintang lapangan hijau itu menikmati permainan poker, roulette, dan blackjack. Febregas sendiri kabarnya sedang pulang ke Barca untuk menghibur dua kawannya tersebut pasca kekalahan melawan Malaga. ’’Dan, media hiburannya adalah meja roulette,’’ kata seorang saksi kepada Daily Mail.
Messi berada di kasino tersebut sampai tengah malam. Tiga belas jam kemudian, Messi, Pique, dan tim Barcelona sudah mendarat di Bandara Manchester untuk melakoni first leg babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester City.
Nasib Fabregas sendiri sejatinya mirip dengan Messi dan Pique. Chelsea juga bermain buruk dengan ditahan imbang tim papan bawah Burnley 1-1 di Stamford Bridge (21/2).   
Saat melawan Malaga, Messi memang menjadi salah satu sasaran utama kritik selain fullback kanan Dani Alves yang melakukan blunder sehingga lahir gol tunggal Malaga yang diciptakan Juanmi pada menit ketujuh.
Wartawan Inggris Oliver Holt menyebut penampilan Messi selalu resah dan tidak rileks. Sementara itu, Pique dinilai tidak bisa mengontrol emosi. Dia berdebat keras dengan wasit Juan Martinez Munuera yang berujung pada kartu kuning. Alhasil, Pique absen dalam pertandingan pekan depan melawan Granada karena sudah mengoleksi lima kartu kuning.
Image Messi sebagai anak baik-baik memang sangat melekat. Pada Juli 2013, Messi menjadi cover tabloid gosip Argentina karena sedang memangku seorang penari seksi di Las Vegas. Bahkan, kabarnya, hubungan Messi dengan kekasihnya, Antonella Roccuzzo, mengalami krisis karena skandal tersebut.
Namun, ternyata belakangan foto itu hanyalah olah digital tangan-tangan jahil dengan menggunakan PhotoshopKehidupan asmara bomber 27 tahun itu baik-baik saja sampai saat ini.
Kalau di luar lapangan Messi tidak ’’aneh-aneh’’, justru muncul isu tidak sedap mengenai perilaku La Pulga –julukan Messi– di kamar ganti. Pemilik 96 caps untuk timnas Argentina tersebut sempat digosipkan kerap mem-bullypemain muda Barca. Messi kerap mengintimidasi dengan gaya mafia alias Omerta.
Salah seorang pemain yang kerap menjadi korban Messi adalah Cristian Tello. Pemain yang menjalani masa pinjaman di FC Porto tersebut sering menerima kata-kata pedas dari sang bintang utama. ’’Apa yang kami lakukan di sini? Kami anak baru di sini. Kamu bukan siapa-siapa!’’ kata Messi sebagaimana ditirukan seorang pemain muda Barca lain kepada Sport.
Eks bintang Barca yang sekarang bermain untuk Arsenal Alexis Sanchez juga pernah menjadi koran bully Messi. Saat baru dibeli dari Udinese pada 2011 dengan harga 37 juta euro (sekitar Rp 541 miliar), Sanchez mendapat sambutan buruk dari Messi.
’’Mengingat betapa jeleknya kami, saya nggak habis pikir mengapa hargamu begitu tinggi,’’ kata Messi. Pernah juga dia berkata kepada Alexis. ’’Berhenti banyak menembak. Berikan bola itu kepada saya!’’ lanjutnya. (nur/c17/ca)

Piala Dunia 2022 Dihelat November

Piala Dunia 2022 Dihelat November

25/02/15, 13:45 WIB
SUDAH FINAL: Presiden FIFA Sepp Blatter saat mengumumkan Qatar sebagai tuan rumah PD 2022. (AP Photo)
DOHA – Tradisi perhelatan Piala Dunia yang biasanya berlangsung pada musim panas (Juni dan Juli) bakal patah di PD 2022. FIFA telah memutuskan bahwa PD 2022 di Qatar akan dihelat pada musim dingin. Artinya, PD bisa berlangsung pada November dan Desember.
Faktor cuaca memang menjadi pertimbangan. Jika dipaksakan berlangsung pada Juni dan Juli, itu akan menyulitkan pemain Eropa. Sebab, pada bulan tersebut, cuaca di Qatar sedang panas-panasnya.
’’Ini adalah solusi terbaik untuk menghindari cuaca panas,’’ kata Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke di situs resmi FIFA.
’’Jelas bakal ada pro dan kontra. Tapi, hanya ada satu solusi yang pas untuk menyudahi perdebatan panjang. PD 2022 akan digelar pada November dan Desember,’’ tegasnya.
Keputusan FIFA memantik kekecewaan Direktur Premier League Richard Scudamore. Pria yang juga anggota gugus tugas FIFA itu menilai tidak ada diskusi yang konkret selama pertemuan di Doha untuk membahas jadwal PD 2022. ’’Jadwal ini (November–Desember) memang tak berpengaruh pada Liga Champions. Tapi, sangat berpengaruh di liga domestik,’’ keluh Scudamore. (c19/bas)

Miris Lihat Anak-Anak Kelaparan dan Angkat Senjata di Afrika

Miris Lihat Anak-Anak Kelaparan dan Angkat Senjata di Afrika

26/02/15, 06:50 WIB
PANGGILAN: Eko Sulistyo (baju pramuka) mendistribusikan bantuan logistik bagi pengungsi di Somalia yang dilanda perang saudara. (Dokumentasi Eko Sulistyo)
Saat sebagian orang memandang sebelah mata gerakan pramuka, Eko Sulistyo malah sebaliknya. Pada usia yang tidak lagi muda, dia justru makin aktif dalam kegiatan kepanduan itu. Dia sering terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan.
EKO Sulistyo membawa dua wadah plastik berbentuk tabung dengan semringah. Tabung itu berisi piagam penghargaan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa pagi (24/2). Nah, siang kemarin (25/2), Eko dengan bangga menunjukkan piagam tersebut kepada Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Adhyaksa Dault.
Eko memang pantas menerima piagam itu. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas kepedulian dan kerja kerasnya dalam misi evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 24 Desember 2014. Secara kebetulan, pemberian piagam itu bertepatan dengan hari ulang tahun ke-42 Eko.
Eko merupakan satu di antara enam anggota Kwarnas yang tergabung dalam tim gabungan Basarnas. Selama 21 hari, dia berada di atas Kapal Negara (KN) 224, terombang-ambing gelombang besar Selat Karimata, untuk mencari dan mengevakuasi korban AirAsia nahas tersebut.
’’Dalam misi ini, saya ditunjuk menjadi koordinator dari Kwarnas,’’ cerita Eko yang ditemui setelah menghadap Adhyaksa Dault di Kantor Kwarnas Pramuka, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Selain memperlihatkan piagam yang ditandatangani Kepala Basarnas F.H.B. Soelistyo, Eko menunjukkan foto-foto dokumentasi dirinya saat terlibat dalam misi SAR AirAsia itu.
’’Ini foto ketika kami berhasil mengevakuasi salah satu jenazah dan serpihan-serpihan badan pesawat,’’ ujarnya.
Ada tiga jenazah dan sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan tim gabungan di KN 224. Menurut Eko, misi SAR di tengah laut itu tergolong berat. Sebab, cuaca buruk dan gelombang besar sering menghadang mereka.
’’Saya berkali-kali muntah karena tidak tahan dengan guncangan hebat di kapal. Bayangkan, 21 hari kami terombang-ambing di tengah laut,’’ bebernya.
Eko sebenarnya cukup terlatih dalam misi-misi kemanusiaan. Beberapa kali dia terjun dalam tim rescue bencana alam, kecelakaan, bahkan menjadi relawan di daerah konflik. Misalnya, dia pernah terlibat dalam misi kemanusiaan di Somalia yang dilanda konflik berkepanjangan.
’’Ini saya menjadi tim distribusi bantuan saat terjadi konflik perang saudara di Somalia,’’ jelas alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu saat menunjukkan dokumentasi fotonya.
Pada kurun 2013–2014, Eko sempat bolak-balik ke sejumlah negara di kawasan Afrika untuk mendistribusikan bantuan logistik bagi korban konflik dan kelaparan di negara-negara miskin di sana. Antara lain, Kenya, Tanzania, Sudan, Ethiopia, dan Somalia. ’’Di negara-negara itu, saya rata-rata tiga minggu sampai satu bulan.’’
Bukan hanya medan berat yang dirasakan Eko saat mengikuti misi kemanusiaan di Afrika. Namun, hatinya juga tersayat melihat kelaparan yang melanda warga di negara-negara tersebut. Dia juga miris melihat anak-anak kecil harus memanggul senjata, menjadi kombatan dalam perang saudara yang berkepanjangan.
’’Di Somalia, saya melihat anak usia 12 tahun sudah membawa AK-47. Saya langsung teringat anak sulung saya yang seusia itu,’’ cerita bapak tiga anak tersebut.
Dia juga tidak bisa melupakan peristiwa saat terlibat dalam misi kemanusiaan di Rohingya, Myanmar. ’’Saya tidak tega melihat para pengungsi yang apa-apa susah. Tidak hanya kesulitan makan, untuk buang air besar saja, mereka sulit mencari tempat. Kondisi itu mereka jalani berbulan-bulan,’’ tuturnya.
Selain di Afrika, Eko pernah terlibat dalam misi kemanusiaan di Jepang ketika terjadi bencana tsunami pada 2011. Sementara itu, misi kemanusiaan di dalam negeri, antara lain, menjadi relawan dalam tragedi tsunami Aceh, erupsi Gunung Merapi dan Gunung Slamet, tenggelamnya kapal imigran di Samudra Hindia, jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak, hingga longsor Banjarnegara di Jawa Tengah.
’’Di Banjarnegara, saya sempat ikut dalam evakuasi ibu dan anak-anaknya yang tertimbun lumpur karena longsor yang menerjang rumah mereka,’’ kenang pria kelahiran 24 Februari 1973 tersebut.
Keterlibatan Eko dalam berbagai misi kemanusiaan itu tidak bertujuan mencari imbalan. Sebab, suami Nurvitasari tersebut mempunyai usaha di bidang wisata arung jeram dan paint ball di sejumlah lokasi. Dia menyatakan terlibat dalam misi sosial itu sebagai panggilan jiwa.
’’Mungkin terdengar klise. Tapi, saya ingin menjadi manusia yang berguna bagi sesama,’’ tegasnya.
Passion Eko untuk terlibat dalam kegiatan sosial sebenarnya tumbuh sejak kuliah. Saat menempuh pendidikan di Jurusan Geografi UNJ, dia sering mengikuti kegiatan ekstra seperti kepencintaalaman. ’’Istri saya mendukung penuh aktivitas saya itu,’’ tuturnya.
Tidak jarang, dalam beberapa kegiatan sosial dan kemanusiaan, dia mengajak serta anak dan istrinya. Dia ingin anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang memiliki kepedulian kepada sesama. ’’Anak-anak sering saya ajak ketika mendistribusikan bantuan untuk korban banjir di Jakarta dan sekitarnya. Yang dekat-dekat sini saja,’’ ujarnya.
Meski masih kecil-kecil, anak-anak Eko mulai bisa memahami passionayahnya. Mereka bahkan bangga menyebut ayahnya berprofesi sebagai pekerja sosial daripada pengusaha wisata.
’’Kalau ditanya teman dan guru di sekolah, mereka mengatakan ayahnya sebagai pekerja sosial,’’ papar ayah Ramadhan Rizki, 12 ; Hasnah Rizki Shabiyah, 10; dan Safinah Rizki Mahdania, 6, itu.
Ada kejadian tidak terlupakan yang membuat Eko bangga dengan anaknya. Ketika itu, si sulung Rizki diajak dalam aksi pendistribusian bantuan sepatu bagi anak-anak korban erupsi Gunung Merapi pada 2010. Rizki begitu bersemangat ikut membagikan bantuan tersebut. Tanpa disadari Eko, ternyata anaknya itu justru memakai sandal butut dari Jakarta.
Eko lantas menawari Rizki satu sepatu baru yang akan dibagikan kepada anak-anak korban erupsi Merapi itu. ’’Ternyata, dia tidak mau. Dia bilang, ayah nanti kan bisa membelikannya sendiri,’’ ungkapnya.
Saat menceritakan itu, mata Eko berkaca-kaca. Dia tampak begitu bangga dengan keluarganya. Support seperti itulah yang membuat Eko terus total terjun dalam berbagai aktivitas kemanusiaan.
Totalitas itulah yang kemudian membuat Eko diminta bergabung dalam Kwarnas Pramuka oleh Adhyaksa Dault. Sebelum bergabung di Kwarnas, Eko lama terlibat di sebuah LSM kemanusiaan yang cukup terkenal. Baru saat Adhyaksa terpilih sebagai ketua Kwarnas pada 2012, Eko bergabung.
’’Saya sebenarnya anggota pramuka sejak SMP. Namun, ketika SMA, sudah tidak aktif. Saat Pak Adhyaksa jadi ketua (Kwarnas), saya diminta bergabung di bagian Abdi Masgana (Pengabdian Masyarakat dan Penanggulangan Bencana),’’ ujarnya.
Eko mengenal dekat Adhyaksa sejak masih menjabat menteri pemuda dan olahraga (Menpora). Adhyaksa kerap berlatih paint ball di tempat Eko. Sebelumnya, Eko dan Adhyaksa hanya saling mengenal sebagai sesama alumnus SMA Negeri 3 Jakarta.
’’Saat ditawari, saya langsung bersedia. Sebab, saya juga tahu betul sosok Pak Adhyaksa,’’ katanya.
Pria kelahiran Jogjakarta itu masih ingin mendedikasikan tenaga dan pikirannya dalam misi-misi kemanusiaan bersama Kwarnas. Dia selalu merasa tertantang ketika terjun sebagai relawan. Meskipun, kadang menjadi relawan juga membawa dampak tidak mengenakkan bagi dirinya. Misalnya, sampai saat ini dia selalu gagal mengurus visa ke Amerika Serikat karena ada cap visa kantor imigrasi Somalia di paspornya. Menurut informasi yang didapat Eko, Somalia masuk dalam daftar negara berbahaya bagi Amerika Serikat.
’’Padahal, wajah saya tidak berjenggot. Nama saya juga standar nama Indonesia. Ternyata, gara-gara stempel Somalia itu,’’ kelakarnya. (*/c5/ari)

Hapus Hukuman Mati, DPD Minta DPR Revisi UU

Hapus Hukuman Mati, DPD Minta DPR Revisi UU

25/02/15, 18:17 WIB
Wakil Ketua DPD Farouk Muhamad. (Ricardo/JPNN)
JAKARTA - Eksekusi mati terhadap terpidana narkoba di Indonesia kerap menimbulkan perdebatan. Tidak hanya dari dalam negeri, protes juga datang dari negara sahabat. Australia, Brasil, dan Belanda mengecam pelaksanaan eksekusi tersebut karena ada warga negaranya yang terancam hukum tersebut.
Beberapa kalangan di tanah air juga menyayangkan adanya hukuman tersebut karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). ”Memang, kalau dilihat setiap orang wajib menghormati HAM orang lain. Sebagaimana diatur oleh hukum negara, HAM harus dijunjung tinggi,” kata Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhamad dalam diskusi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/2).
Namun, dia menambahkan, tidak semua HAM itu dibebaskan. ”Sebab, ada HAM yang harus dipertanggungjawabkan,” tuturnya. Untuk kasus narkoba, harus diberikan hukuman sesuai dengan ketentuan pidana.
”Apalagi, sistem atau aturan hukum di negara Indonesia masih mengakui hukuman eksekusi mati bagi terpidana narkoba,” papar Farouk.
Kendati demikian, DPD mengharapkan, dalam 5-10 tahun mendatang, Indonesia tidak memakai hukuman tersebut. ”Kami berharap 5-10 tahun mendatang, hukuman eksekusi mati bagi terpidana narkoba akan dihapus kembali,” tutur Farouk.
Perubahan itu akan dilakukan secara bertahap. DPD akan meminta DPR untuk melakukan revisi undang-undang. ”DPD tidak memiliki kewenangan mengatur UU yang ada. Jadi, kami akan meminta anggota DPR untuk merevisinya,” tandasnya.
Menurut Farouk, hukuman mati bagi terpidana narkoba adalah langkah yang tepat untuk langkah awal atau jangka pendek. ”Sampai akhirnya, biar masyarakat sendiri yang menolak hukuman tersebut,” kata Farouk.
Di tempat yang sama, pakar hukum pidana Romli Atmasasmita menambahkan, kejahatan narkoba adalah kejahatan yang memiliki dampak luar biasa ketimbang korupsi. ”Satu gram heroin bisa membunuh 40 orang,” ungkapnya. ”Jadi, sebenarnya jangan dilihat dari pelanggaran HAM. Tetapi, dilihat dari berapa banyak korban yang akan habis ditelan narkoba. Dan ini sudah termasuk kejahatan kemanusiaan,” imbuh Romli.
Menurut guru besar Universitas Padjadjaran itu, polisi Indonesia tidak perlu takut dengan adanya tekanan dari berbagai pihak. Pemerintah pun jangan takut mengatakan tidak pada negara maju. (Rehdian Khartika/fal)

Bangun E-commerce, Lippo Investasi USD 500 Juta

Bangun E-commerce, Lippo Investasi USD 500 Juta

25/02/15, 19:47 WIB
Direktur Grup Lippo John Riady (tengah) saat launching MatahariMall.com di Hermitage Hotel, Jakarta, Rabu (25/2) (Sri Wahyu Ningsih/Jawa Pos)
JAKARTA – Geliat industri e-commerce di Indonesia semakin bergairah. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya e-commerce yang bermunculan. Grup Lippo turut ambil bagian dalam persaingan bisnis jual beli secara online dengan meluncurkan MatahariMall.com.

E-commerce yang memberikan layanan O2O (Online-to-Offline) ini ditargetkan dapat meraih omset USD 1 miliar. Dalam jangka waktu satu tahun enam bulan sampai dua tahun.
Direktur Grup Lippo John Riady mengungkapkan peluncuran e-commerce ini untuk memperkuat posisi sebagai grup ritel multi-format terbesar di Indonesia. Dana yang telah diinvestasikan USD 500 juta untuk jangka waktu 2-3 tahun kedepan. ”Target kami omzetnya mencapai USD 1 miliar sehingga dapat menjadi Alibaba versi Indonesia,” tutur John saat peluncuran di Hermitage Hotel Jakarta, Rabu (25/2).
John menambahkan MatahariMall.com juga ditargetkan bakal memberi sumbangsih divisi ritel konsumen Grup Lippo sehingga bisa membukukan pendapatan USD 25 miliar dalam lima tahun kedepan. Kontribusi ritel online mencapai 20 persen.
Saat ini, divisi ritel Grup Lippo memiliki pendapatan tahunan lebih dari Rp 60 triliun. Serta, secara konsisten bertumbuh lebih dari 20 persen per tahun. Penyumbang terpesat adalah ritel makanan, Hypermart. Dari pangsa pasar 24 persen pada 2007 meningkat menjadi 40 persen di 2014. "Angka ini sekaligus mencatat sebagai salah satu ritel dengan pertumbuhan tercepat di Asia," ujar John.
Menurut John  peluang online ritel di tanah air masih besar. Tahun ini, penetrasi internet ditargetkan melebihi 30 persen. ”Saat ini, ritel online baru 0,7 persen dari total penjualan ritel. Namun diperkirakan akan tumbuh sepuluh kali lipat dalam lima tahun ke depan,” imbuh John. (swn/dio)

Pengembangan Minapolitan ala Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi

Pengembangan Minapolitan ala Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi

Produksi Ikan 27 Ton Per Hari
25/02/15, 19:50 WIB
PANEN: Bupati Imron Rosyadi (dua dari kanan) memegang ikan tangkapan nelayan. (Rakyat Bengkulu/JPNN)
BUPATI Bengkulu Utara Imron Rosyadi boleh berbangga. Wilayahnya dinobatkan sebagai penghasil ikan terbaik ketiga tingkat nasional dan satu-satunya kabupaten yang masuk tiga besar program budi daya perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada 2014, produksi ikan di Bengkulu Utara mencapai 9.867,25 ton. Jadi, kalau dirata-rata, 27 ton per hari. Itu baru produksi ikan air tawar hasil budi daya. Dominasinya ikan nila (4.432,53 ton) dan ikan mas (2.214,42 ton).
Sejak ada kawasan minapolitan, produksi ikan di Bengkulu Utara terus merangkak naik. Pada 2010, produksi ikan hanya 6.510,1 ton. Tahun berikutnya berturut-turut naik menjadi 7.400 ton (2011), 8.097 ton (2012), lalu 9.867 ton (2013). ”Perikanan memang menjadi salah satu komoditas unggulan di Bengkulu Utara,” kata Imron kepada Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group).
Menurut Imron, hasil ikan di daerahnya tidak hanya dikonsumsi masyarakat Provinsi Bengkulu. Hasil petani ikan budi daya sudah dikirimkan ke Lubuklinggau dan beberapa kota di Sumatera Barat.
”Jumlah panen ikan kami sangat besar dengan harga yang bersaing dengan wilayah lain. Makanya, hasil perikanan budi daya kami bisa masuk ke provinsi-provinsi lain. Setiap malam ikan-ikan itu dikirimkan,” terang Imron.
Awalnya, Imron melihat bahwa perairan di wilayah Kecamatan Padang Jaya sangat potensial menjadi wilayah perikanan kolam. Setelah mencanangkan beberapa program perikanan budi daya, keseriusan Imron tercium oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akhirnya ikut menyokong program tersebut.
Program perikanan budi daya tak hanya digalakkan di wilayah minapolitan Padang Jaya, melainkan menyebar di seluruh kecamatan. Semboyan ”sehat makan ikan” juga dikembangkan dengan pelepasan puluhan ribu bibit ikan di setiap danau yang ada di kecamatan. Diharapkan bibit-bibit itu bisa berkembang bagi masyarakat.
”Kami inventaris di seluruh wilayah yang terdapat danau. Di sana, dilepaskan puluhan ribu ikan bagi masyarakat. Nanti mereka bisa menikmati ikan hanya dengan memancing. Ini karena kami sadar bahwa kandungan gizi yang ada dalam ikan sangat baik bagi manusia,” ujarnya.
Bahkan, kini Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melirik potensi lain, yakni pengembangbiakan ikan sidat atau yang dikenal sebagai belut di masyarakat. Ikan itu biasa diekspor ke Jepang dan Tiongkok. Bahkan, kementerian berjanji mencarikan investor yang mau menanamkan modal untuk pengembangbiakan ikan tersebut.
Bengkulu Utara sangat menyokong pendapatan daerah Provinsi Bengkulu, terutama dari sektor pertambangan dan investasi luar negeri. Maklum, Bengkulu Utara merupakan kabupaten terbesar yang berhasil mendatangkan investor untuk sektor perkebunan maupun pertambangan.
Hal itu tentu berdampak langsung bagi kabupaten tetangga maupun daerah lain di Provinsi Bengkulu. Dari sepuluh tahun masa kepemimpinan Imron, dana bagi hasil (DBH) pertambangan Provinsi Bengkulu dan daerah tetangga Bengkulu Utara meningkat.
Dituturkan Imron, sektor pertambangan sudah berperan banyak dalam pertumbuhan ekonomi Bengkulu Utara maupun Provinsi Bengkulu. Bukan hanya masukan pajak dan royalti, serapan tenaga kerja serta tumbuhnya ekonomi kecil juga menjadi salah satu keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah.
”Alhamdulillah Bengkulu Utara dipercaya oleh sekian banyak investor. Kami punya investor dari dalam dan luar negeri. Kami selaku pemerintah tetap memberikan kemudahan investasi, tentunya tetap dengan dasar aturan yang berlaku,” terang Imron.
Bukan hanya pertambangan, sektor perkebunan, terutama karet dan kelapa sawit, juga menjadi primadona di wilayah itu. Bahkan, kabupaten tersebut menjadi penghasil kelapa sawit dan karet terbesar di Provinsi Bengkulu. Hal itu juga menjadi salah satu aspek yang membesarkan ekonomi masyarakat Bengkulu Utara.
Obsesi Kota Terpadu Mandiri Lagita
SEJAK 2010, Bengkulu Utara memiliki Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yang diresmikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar. Nama Lagita merupakan singkatan dari nama tiga kecamatan, yakni Lais, Giri Mulya, dan Ketahun.
KTM berdiri di atas lahan seluas 99.251 hektare. Sekitar 50 hektare disiapkan sebagai pusat KTM yang direncanakan berdiri rumah sakit, sekolah, permukiman, dan pusat perbelanjaan. Pembangunan KTM itu mendapat kucuran dana segar Rp 96 miliar dari Kemenakertrans.
Dibukanya KTM di Bengkulu Utara merupakan buah dari upaya keras Imron melobi pemerintah puat. Menurut Imron, wilayahnya tidak akan bisa maju kalau mengandalkan APBD. Karena itu, Imron ngotot membangun KTM dan bersaing dengan 300 kabupaten yang mengajukan hal sama. Akhirnya, dipilih 44 kabupaten. Salah satunya Bengkulu Utara.
Namun, sejak diresmikan, pembangunan pusat KTM belum dimulai. ”Memang kita sedikit kecewa. Setelah lima tahun diresmikan, pusat KTM belum dibangun. Namun, sedikit-sedikit kami mulai membangun,” ujar Imron.
Pada 2013, Imron mendapat kepastian dari Kementerian Kesehatan akan didirikannya rumah sakit pratama di pusat KTM, Desa Giri Kencana, Ketahun. Pemilihan Ketahun sebagai pusat KTM serta Lais dan Giri Mulya sebagai daerah penyangga bukan tanpa alasan. Ketahun saat ini menjadi kecamatan dengan perputaran ekonomi tertinggi di Bengkulu Utara, mengalahkan Arga Makmur, ibu kota Bengkulu Utara.
KTM menjadi salah satu strategi Imron untuk memberikan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Kini sarana pendidikan, rumah sakit, hingga pusat perbelanjaan sedang dibangun di Ketahun. ”Masyarakat wilayah Ketahun dan Lais selama ini jauh menjangkau rumah sakit dan pusat perbelanjaan di Arga Makmur,” terang Imron. (qia/c11/c6/tom)

Terdakwa Narkoba Terancam Hukuman Mati


Terdakwa Narkoba Terancam Hukuman Mati

26/02/15, 05:00 WIB
TEGAS: Tiga terdakwa narkotika jaringan internasional menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, Rabu (25/2) sore. (Aminoer Rasyid/Sumut Pos/JPNN
MEDAN – Tiga terdakwa narkotika jaringan internasional terancam hukuman mati. Mereka adalah Ramlan Siregar, 48; Rahmat Suwito, 31; dan Hamri Prayoga 33. Dari tiga terdakwa tersebut, ditemukan 25 kilogram sabu-sabu dan 30.000 butir pil ekstasi.
Dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, Rabu sore (25/2), jaksa penuntut umum (JPU) Yunitri Sagala di hadapan majelis hakim yang diketuai M. Aksir membaca surat dakwaan. Tiga terdakwa itu dijerat pasal 112 ayat (2) subs pasal 114 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka dinyatakan telah menjadi perantara peredaran narkotika golongan I bukan tanaman dengan berat lebih dari 5 gram.
’’Dengan barang bukti 25 kilogram sabu-sabu dan melihat jumlah barang bukti narkobanya yang cukup besar, mereka terancam hukuman mati,’’ kata Yunitri.
Berdasar dakwaan, Ramlan, Rahmat, dan Hamri tertangkap setelah polisi meringkus Hendra Gunawan, 32, di pelataran parkir supermarket Maju Bersama, Jalan Tritura, Medan Amplas, 11 September lalu. Dari tangan PNS yang tinggal di Jalan M. Nur, Damu Banda, Tanjung Balai, tersebut, polisi dari Satresnarkoba Polresta Medan menyita 0,5 gram sabu-sabu sebagai barang bukti. ’’Dia hanya pemakai dan sidangnya sudah lebih dulu digelar,’’ jelas Yunitri.
Hendra mengaku, sabu-sabu itu diperoleh dari Ramlan. Polisi lalu melakukan pengembangan hingga berhasil menangkap laki-laki tersebut di kawasan Jalan Lintas Simpang Kawat, Tanjung Balai, 12 September 2014. Petugas tidak menemukan barang bukti dari Ramlan. Namun, dia menyatakan mendapatkan sabu-sabu dan ekstasi dari Pelabuhan Tanjung Balai. Narkoba itu dikirim seseorang bernama Amir, warga Malaysia.
Ramlan menuturkan sudah menyerahkan narkoba tersebut kepada Rahmad Suwito. Dia pun diciduk saat menunggu bus di kawasan simpang Sekata Air Batu, Asahan. Bersama Suwito, petugas menyita 1 goni yang berisi 25 bungkus plastik berisi 25 kilogram sabu-sabu serta 6 bungkus plastik berisi 30 ribu butir pil ekstasi seberat 10 kg.
Suwito mengaku disuruh mengantar narkoba itu kepada Hamri. Hamri pun ditangkap di rumahnya di Jalan Sei Batang Hari, Medan Baru. Laki-laki tersebut berperan sebagai koordinator lapangan. Selain itu, dia bertugas sebagai penghubung langsung dengan Amir di Malaysia. Setelah mendengarkan dakwaan JPU, majelis hakim M. Aksir menunda sidang hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.(gus/adz/JPNN/c15/diq)

Ahok: Saya atau Dewan Masuk Penjara

Ahok: Saya atau Dewan Masuk Penjara

Kisruh APBD Terus Berlanjut
26/02/15, 05:20 WIB
Basuki T. Purnama (Ahok). (Hendra Eka/Jawa Pos)
JAKPUS – Hubungan Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok) dan DPRD makin buruk. Hari ini (26/2) dewan mengagendakan sidang paripurna hak angket (penyelidikan) terhadap Ahok. Ahok pun mengeluarkan ”peluru” balasan ke arah politisi di Kebon Sirih. Bahkan, dia mengklaim sudah punya deretan bukti.
”Kami tunggu. Saya atau anggota DPRD masuk penjara,” kata Ahok di balai kota Rabu (25/2). Pernyataan mantan bupati Belitung Timur itu bukan tanpa dasar. Ahok juga semakin blak-blakan mengungkap permainan dana di dokumen APBD 2015. Dia menyebut dana siluman yang diduga titipan oknum anggota dewan. ”Yang bilang siluman bukan saya lho, tapi kepala BPKP. Dia paparkan di sini (balai kota, Red),” ujarnya.
Dia menyatakan, angkanya mencapai Rp 12,1 triliun. Di antaranya, dipakai untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Peranti itu berfungsi seperti genset. Total alokasi anggarannya mencapai Rp 6 miliar di Dinas Pendidikan (Dispendik) DKI. ”Masuk akal nggak? Itu bisa buat bangun sekolah. Gila nggak beli UPS untuk sekolah sampai Rp 6 miliar, dari mana coba ini?” ucap Ahok.
Ada juga proyek pengadaan peralatan audio kelas senilai Rp 4,5 miliar dan pengadaan alat peraga pendidikan usia dini Rp 15 miliar. Selain di dispendik, ujar Ahok, dana siluman tersebut ditemukan di hampir seluruh dinas di Pemprov DKI. ”Belum lagi, dinas pariwisata dan dinas yang lain. Pokoknya, total Rp 12,1 triliun,” katanya.
Karena itu, ungkap Ahok, pemprov kukuh menggunakan APBD dengan sistem e-budgeting. Tujuannya, anggaran siluman tersebut tidak tiba-tiba muncul. Ahok pun mengatakan tidak gentar dengan hak angket yang digulirkan anggota dewan. ”Saya tunggu angket dulu. Kami tinggal hitung-hitungan saja. Tapi, Kabareskrim dan jaksa agung punya hak angket untuk menyelidiki kegilaan DPRD,” ucapnya.
”Saya boleh dong minta tolong ke jaksa agung, polisi, dan KPK untuk menyelidiki permainan APBD-nya DPRD,” lanjut Ahok. Dia menuturkan, pihaknya mengapresiasi sikap Fraksi PKB DPRD DKI. Menurut Ahok, semestinya dewan lebih dulu menggunakan hak interpelasi (bertanya). ”Ngapain sih angket, interpelasi dong kalau ngerasa bener,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dispendik DKI Arie Budhiman menyatakan bahwa alokasi dana yang dimaksud Ahok tidak benar. Arie mengatakan sudah mengecek ke tim bidang sarana dan prasarana pendidikan. Namun, tidak ada dana untuk kebutuhan itu. ”Tahun ini kami tidak pernah mengusulkan,” ungkapnya.
Menanggapi serangan Ahok tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Muhamad Taufik menganggap tidak berdasar. Menurut dia, selama ini APBD selalu dibahas bersama antara eksekutif dan legislatif. ”Jika anggaran itu tidak rasional, kami langsung coret,” katanya di gedung DPRD DKI kemarin.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu pun mempersilakan Ahok untuk melaporkan temuan anggaran siluman Rp 12,1 triliun tersebut ke mana pun. Taufik menyatakan, tudingan itu mengada-ada dan tidak masuk akal. Sebelumnya Ahok juga mencurigai adanya dana titipan dewan Rp 8,8 triliun. Namun, kata Taufik, pernyataan tersebut tidak bisa dibuktikan. ”Ini bentuk kepanikan Ahok sehingga bicaranya sembarangan,” jelasnya.
Sementara itu, Rabu (25/2) sejumlah warga berunjuk rasa ke gedung DPRD DKI. Mereka menyuarakan pencabutan mandat gubernur DKI. Dalam beraksi, mereka memberikan kado unik kepada anggota dewan. Apa itu? Jamu Tolak Angin. Diharapkan, para wakil rakyat di Kebon Sirih tidak sampai ”masuk angin” dalam pengguliran hak angket terhadap Ahok.
Dalam aksi Rabu (25/2), mereka juga menggalang tanda tangan pencabutan mandat gubernur. Beberapa anggota DPRD DKI ikut memberikan tanda tangan di kain panjang. Koordinator Aksi Laode menyatakan, pihaknya bakal berunjuk rasa hingga hari ini sekaligus mengawal jalannya sidang paripurna hak angket. (del/riz/puj/hud/c10/any)

Kemenag Usul Ongkos Haji Rp 41 Juta

Kemenag Usul Ongkos Haji Rp 41 Juta

DPR Menolak dan Minta Hitung Ulang
26/02/15, 05:20 WIB
Jamaah haji melaksanakan ibadah di Masjidil Haram. (Reuters/Muhammad Hamed)
JAKARTA–Calon jamaah haji kuota 2015 harus menyiapkan uang lebih besar. Sebab, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sekitar Rp 41 juta. Itu naik bila dibandingkan dengan rata-rata BPIH tahun lalu Rp 37,2 juta.
Kemenag mematok BPIH 2015 sebesar USD 3.193 per jamaah. Dengan kurs dolar di pasaran saat ini sekitar Rp 12.850 per dolar, jika dirupiahkan, ongkos naik haji usul Kemenag adalah Rp 41 juta. Jika setor uang muka BPIH Rp 25 juta, calon jamaah berarti harus menyiapkan lagi Rp 16 jutaan.
Sejatinya usul nominal BPIH 2015 dalam kurs dolar lebih rendah daripada rata-rata BPIH 2014 yang ditetapkan USD 3.219 per jamaah. Namun, penurunan yang hanya USD 26 itu tidak sebanding dengan pelamahan nilai tukar rupiah setahun terakhir ini.
Ketua Komisi VIII (bidang keagamaan) DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, komisinya meminta pemerintah memangkas lagi besaran BPIH 2015. ’’Kalau turunnya segitu (USD 26, Red) sama saja tidak ada penurunan,’’ kata politikus PAN itu kemarin.
Saleh menuturkan, komisi VIII kompak meminta Kemenag untuk menghitung ulang usul BPIH 2015 tersebut. Dia berharap komponen-komponen penyelenggaraan ibadah haji bisa ditekan. Meski begitu, Saleh meminta kualitas pelayanan tidak boleh diturunkan.
Dia mengatakan, dalam pembahasan itu, pemerintah menggunakan asumsi kurs dolar Rp 12.500 seperti dalam APBN. Namun, dalam praktiknya nanti, jamaah melunasi BPIH berdasar kurs dolar di pasaran. ’’Besaran BPIH jangan sampai memberatkan jamaah,’’ tandasnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil menjelaskan, besaran BPIH versi pemerintah itu masih fleksibel. Artinya, selama sidang-sidang panja BPIH berikutnya, masih dibuka usul untuk menekan biaya tersebut. ’’Semua komitmen untuk menurunkan besaran BPIH,’’ jelas dia.
Pada intinya, Jamil mengatakan, pembahasan BPIH 2015 itu masih terlalu dini. Dia mengatakan, nominal pasti ongkos haji baru disahkan pada April. Jamil juga menjelaskan, penetapan BPIH harus realistis terkait sewa pemondokan serta biaya akomodasi lain di Arab Saudi nanti. (wan/c10/end)

Terpidana Mati Spanyol Ajukan Grasi Lagi

26/02/15, 05:30 WIB
TAK MENYERAH: Raheem (kiri) saat ditemui pengacaranya, Utomo Karim, di Lapas Madiun. (Dok Utomo Karim)
SURABAYA – Raheem Agbaje Salami tidak menyerah. Terpidana mati kasus penyelundupan heroin seberat 5,2 kilogram itu mengajukan grasi untuk kali kedua. Tapi, permohonan tersebut langsung ditolak Pengadilan Negeri Surabaya.
Grasi itu diajukan Raheem yang berwarga negara Spanyol melalui kuasa hukumnya, Utomo Karim. Pengacara yang berkantor di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, itu mendapat kuasa dari Raheem untuk mengajukan grasi lagi kepada presiden. ”Saya sudah bertemu langsung dengan yang bersangkutan,” kata Karim.
Berkas permohonan grasi tersebut didaftarkan ke pengadilan di Jalan Arjuno itu pada Jumat pekan lalu. Di sana dia bertemu dengan panitera sekretaris dan wakil panitera sekretaris PN Surabaya. Hanya, mereka menolak menerima permohonan itu dengan dalih ketua pengadilan sedang sakit.
Tidak putus asa, dia kembali ke sana pada Selasa (24/2) dan Rabu (25/2). Lagi-lagi, jawaban yang didapatnya sama. PN tidak mau menerima pendaftaran permohonan grasi itu dengan alasan ketua PN masih sakit. ”Saya sangat menyayangkan kejadian ini,” jelasnya.
Karim mengatakan, dalam proses pengajuan grasi, pengadilan hanya meneruskan permohonan yang didaftarkan. Pengadilan tidak berhak menolak karena yang menentukan adalah presiden. Akhirnya, dia mengirimkan surat permohonan itu dengan menggunakan jasa ekspedisi.
Salah satu alasan permohonan itu adalah penolakan grasi dianggap tidak sah. Karim mengatakan, Raheem mengajukan grasi pada 6 September 2008. Saat itu berlaku Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002. Ketika ada perubahan undang-undang tersebut pada 2010, terdapat pasal 15 A ayat 1. Intinya, permohonan grasi yang belum diselesaikan berdasar Undang-Undang 2002 harus diselesaikan paling lambat 22 Oktober 2012.
Kenyataannya, presiden baru menyatakan menolak grasi tersebut pada awal 2015. Karena itulah, dia menganggap bahwa penolakan grasi yang dikeluarkan presiden itu tidak sah. ”Maka, saya mengajukan grasi lagi,” katanya.
Dia mengatakan, selama ini Raheem sudah menjalani hukuman 17 tahun penjara. Selama tinggal di penjara, kliennya berkelakuan baik. Raheem juga sadar bahwa perbuatannya melanggar hukum di Indonesia. Karena itulah, dia memohon ampun kepada bangsa Indonesia. Dalam permohonan grasi tersebut, Raheem menginginkan presiden mengubah hukumannya. Vonis yang awalnya hukuman mati diminta untuk diubah menjadi pidana penjara 20 tahun. ”Hukuman itu sesuai vonis di persidangan tingkat pertama,” jelasnya.
Raheem ditangkap di Bandara Juanda pada 1999 karena kedapatan membawa 5,2 kilogram heroin. Warga negara Spanyol itu diproses hukum dan langsung divonis hukuman mati. Setelah putusan berkekuatan hukum tetap, dia mengajukan grasi pada 11 September 2008. Jawaban grasi tersebut baru turun tujuh tahun kemudian dan isinya ditolak. (eko/c6/ayi)