Foto: Raka Denny/Jawa Pos
JAKARTA – Pada era reality TV dan YouTube yang sudah menjadi pop culturesekarang ini, tiap orang bisa populer, bisa menjadi fenomena sosial. Namun, yang menentukan seberapa lama mereka bertahan adalah bakat dan kerja keras.
Anggun, 40, menegaskan hal itu. Penyanyi internasional asal Indonesia yang menjadi juri Asia’s Got Talent tersebut berbagi pengalaman serta pandangan tentang kontestan ajang pencarian bakat terbesar yang diikuti penampil dari 15 wilayah di Asia itu.
’’Banyak orang yang menjadi terkenal karena sesuatu, tapi hanya sebentar. Yang harus digarisbawahi di sini adalah bakat, harus ada isinya. Bukan sekadar sensasi,’’ ujarnya di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Kamis (19/3).
Dalam kompetisi yang ditayangkan di AXN tiap Kamis mulai pekan lalu tersebut, Anggun menjadi juri bersama David Foster, eks Spice Girls Melanie C, dan Van Ness Wu. Bakat yang ditampilkan peserta bukan hanya bernyanyi dan bermain musik, tetapi juga menari, akrobat, komedi, hingga aksi yang sulit dikategorikan karena keunikannya.
Di antara total 199 performance di Asia’s Got Talent, 26 kontestan berasal dari Indonesia. Sebagai juri asal Indonesia, Anggun menyimpan harapan besar. ’’Setiap ada kontestan dari Indonesia, aku selalu berdoa supaya penampilannya bagus dan terpilih,’’ ucapnya.
Ibu seorang putri, Kirana, 7, itu menambahkan, David Foster melontarkan pujian bahwa banyak penyanyi dan musisi berkualitas asal Indonesia karena mereka bernyanyi dengan ’’jiwa’’.
Yang juga membuat Anggun begitu enjoy menjadi juri kompetisi tersebut, dirinya bisa melihat bakat-bakat dari negara yang belum pernah dikunjunginya. Contohnya, kontestan asal Mongolia. ’’Waktu mereka tampil, saya membayangkan sedang berkuda, diajak berwisata bareng mereka. Sampai merinding lho,’’ tutur perempuan yang menjadi brandambassador produk sampo itu.
Banyak kontes talent show yang digelar di seluruh dunia. Pertanyaan besar setelah ajang tersebut berakhir, bagaimana nasib para pemenang atau kontestan? Anggun yang beberapa kali didapuk sebagai juri kompetisi pencarian bakat melontarkan pandangannya.
Menurut dia, ajang semacam itu merupakan platform untuk menunjukkan performa dan bakat peserta. Juri menilai, publik memilih. ’’Selanjutnya ya bergantung perjuangan masing-masing. Anak-anak muda sekarang punya kesempatan yang lebih luas,’’ ujarnya.
Peraih World Music Awards 2014 tersebut mengungkapkan, ketika dirinya merintis karir internasional, belum ada platform seperti itu. Modalnya benar-benar kerja keras memaksimalkan bakat yang dimiliki sampai ke luar negeri dengan tetap membawa identitas Indonesia. ’’Kalau dulu sudah ada (talent show), saya mungkin jadi peserta juga,’’ katanya.
Anggun kemarin tidak sampai sehari berada di Jakarta. Jadwal lintas negara yang begitu padat membuatnya hanya punya waktu enam jam di tanah air. Mengenakan dress jingga, Anggun tampil segar dan bersemangat. Dia bercerita sedikit tentang si putri yang berada di Paris.
Meski sering terpisah benua, sebagai ibu, dia tetap memantau aktivitas buah hatinya. Selama menjadi juri Asia’s Got Talent, misalnya, Anggun menelepon putrinya pukul 23.00. Pada jam itu, si putri sudah pulang sekolah. Anggun pun bisa mengobrol bermacam-macam.
’’Saya tahu seharian dia makan apa, piyama yang dia pakai warna apa,’’ kata Anggun. Setelah acara sore kemarin, malamnya, Anggun langsung terbang ke Singapura, melanjutkan tugas sebagai juri Asia’s Got Talent. (nor/c5/dos)