ANTUSIAS: Dari kiri, Andy Poedjakesuma, Eka Setiawan, Azrul Ananda, Suhadi, dan Suhandy dalam konferensi pers di DePatros, Harbour Bay, Batam. (Hendra Eka/Jawa Pos)
BATAM – Mulai hari ini hingga 8 Februari pencinta basket Kota Batam bisa menyaksikan game-game seru pada Seri V IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014–2015. Inilah kali pertama kompetisi basket kasta teratas di Indonesia itu berkunjung ke Batam.
Kota terbesar di Kepulauan Riau tersebut menjadi kota pertama di luar Jawa dan Bali yang menjadi tuan rumah bagi NBL. Mereka terpilih karena diyakini sebagai kota dengan penggila basket yang lebih gila ketimbang penggemar basket di Pulau Jawa.
Sebelum menuju Batam, kompetisi NBL mengunjungi lima kota berbeda di Bali dan Pulau Jawa. Itu dimulai dari Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 pada Oktober lalu. Kota-kota yang telah dikunjungi adalah Badung, Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya. Musim ini ada sembilan kota yang dikunjungi NBL, mulai preseasonregular season selama 10 seri, hinggachampionship series.
’’Tentu kami punya keinginan untuk menggelar pertandingan di sebanyak mungkin kota di Indonesia. Untuk mendekatkan diri dengan para penggemar basket tanah air,’’ tutur Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda.
Dalam konferensi pers itu, Azrul juga menerangkan bahwa sebuah kota yang ingin menjadi penyelenggara NBL Indonesia harus memenuhi beberapa syarat khusus. Misalnya, memiliki fasilitas pertandingan yang memadai. Dan, yang tidak kalah penting adalah antusiasme penonton di kota itu menyambut kompetisi NBL Indonesia saat tiba di kotanya.
Kenyataannya, Batam memenuhi semua syarat tersebut. Di dalam kota yang hanya seluas 715 kmatau sekitar 1/465 Kota Surabaya itu, ada para penggemar basket yang kadar kegilaannya terhadap olahraga yang berasal dari Amerika Serikat tersebut melebihi para penggemar di Pulau Jawa.
’’Untuk Batam, itu hal satu lagi yang membuat kota ini tidak boleh dilewatkan untuk menggelar NBL Indonesia,’’ tambah Azrul lantas disambut tepuk tangan hadirin.
Salah satu penggila basket yang dimaksud Azrul itu adalah Suhadi. Dia merupakan pengusaha asal Batam yang juga pemilik Hi-Test Arena. Dalam beberapa tahun terakhir, Suhadi sangat gencar ingin menjadikan Batam sebagai salah satu pusat kegiatan basket di tanah air.
’’Saya bisa gila basket gini ya gara-gara Mas Azrul. Beberapa tahun lalu saya berkunjung ke Surabaya dan menyempatkan diri ke DBL Arena. Dalam pikiran saya waktu itu, kalau di Surabaya ada DBL Arena, Batam juga harus bisa. Maka, berdirilah Hi-Test Arena ini,’’ jelasnya.
Hi-Test Arena sampai saat ini telah menggelar beberapa kejuaraan basket tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah Kejurnas Basket KU-18 2013 dan ajang SEABA 2014. ’’Lapangan yang kami miliki adalah lapangan dengan standar FIBA level 1 pertama di Indonesia,’’ jelasnya bangga.
Dalam konferensi pers tersebut, hadir pula dua pemain NBL Indonesia yang merupakan putra daerah Batam. Mereka adalah Andy ’’Batam’’ Poedjakesuma dari Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta dan Suhandy dari Hangtuah Sumsel IM.
Dua pemain tersebut juga bakal langsung bentrok pada hari pertama sore ini saat Pelita Jaya ditantang Hangtuah. ’’Bermain di kota sendiri tentu sangat spesial dan emosional bagi saya pribadi. Bangga rasanya Batam bisa menjadi salah satu kota penyelenggara event seperti NBL,’’ tuturnya.
Hal senada diucapkan Suhandy. Rookie paling moncer musim ini itu bahkan mengaku tak pernah menyangka kota kelahirannya bisa menjadi tuan rumah event basket terbesar tanah air. ’’Dulu rasanya tidak mungkin adaevent besar mau singgah di Batam. Tetapi, ternyata sekarang benar-benar terwujud,’’ tuturnya.
Pada seri V ini, PT Telkom Indonesia juga tetap menjadi official partner setia dan mendukung penuh ajang NBL. Dengan brand baru mereka IndiHome, Telkom bakal memanjakan para pencinta basket tanah air dengan infrastruktur IT terbaik.
’’Semua pertandingan juga bisa diakses melalui useetv selama seminggu ke depan. Ini dilakukan untuk memanjakan para pencinta basket di seluruh Indonesia, bukan hanya yang di Batam,’’ tutur Eka Setiawan, general manager Witel Riau Kepulauan. (irr/rif/c17/ham)