TOP PERFORMA: Konsistensi big man Satria Muda Christian Ronaldo Sitepu, membawanya terpilih sebagai Honda MVP Race Seri III Malang. (Farid Fandi/Jawa Pos)
Banyak kejutan tersaji pada Seri III IndiHome NBL Indonesia di GOR Bimasakti Malang, 14–18 Januari. Tetapi, Satria Muda (SM) Britama Jakarta tetap konsisten sapu bersih.
TIGA seri telah berlalu dan SM di bawah komando Cokorda Raka Satrya Wibawa belum juga terkalahkan. Mereka selalu menang dalam sepuluh gameyang dilakoni. Di Malang, Bimasakti Nikko Steel Malang, Stadium Jakarta, dan Hangtuah Sumsel IM yang jadi korban mereka.
Sejatinya bukan hal yang berlebihan apabila SM mampu menyapu bersih seri III. Sebab, di atas kertas, level tiga tim yang dikalahkan memang berada di bawah mereka. Yang patut dipuji adalah kemampuan SM untuk tampil konsisten.
Hebatnya lagi, selama tiga seri berlalu, mereka mampu melibas semua rival utamanya dalam perburuan gelar. Mereka bisa mengalahkan juara bertahan M88 Aspac Jakarta, Pelita Jaya Energi MP Jakarta, dan CLS Knights Surabaya. Garuda Kukar Bandung juga bisa mereka tundukkan.
Kalau melihat persiapan SM pada awal musim di mana mereka ditinggalkan pilarnya seperti Faisal Julius Achmad dan Amin Prihantono, ini adalah hasil yang hebat. Sebab, musim sebelumnya Faisal dan Amin punya kontribusi besar dalam tim.
Tanpa mereka, ternyata dengan cerdik Coach Wiwin –sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa– mengelaborasi kekuatan lama dengan pasukan muda. Rony Gunawan, Christian Ronaldo Sitepu, dan Arki Dikania Wisnu masih menjadi tulang punggung tim. Namun, pemain muda seperti Hardianus, Kevin Yonas Argadiba Sitorus, Gunawan, dan Avan Seputera juga diberi peran.
’’Kunci itu semua sebenarnya karena kami menganggap semua lawan sama. Tidak ada yang kami pandang lemah,’’ ujar Youbel Sondakh, asisten pelatih SM, kepada Jawa Pos.
Defense ngotot dan kukuh juga menjadi salah satu kunci utama keperkasaan SM musim ini. Faktanya, mereka adalah tim yang paling minim kemasukan poin di antara semua tim NBL dengan kemasukan 524 poin.
Secara umum, Rogun –sapaan Rony Gunawan– masih menjadi pemain penentu. Dia selalu diandalkan Coach Wiwin untuk menjadi pemecah kebuntuan. Selain itu, performa Dodo –sapaan Christian Ronaldo– sangat baik sebagai kapten.
Performanya juga meningkat ketimbang musim lalu. Sejauh ini, Dodo mencatat 11 poin per game dalam 9 pertandingan. Itu naik apabila dibandingkan torehan 7,8 poin per game yang dibukukannya pada regular season musim lalu.
Tak heran, Dodo mampu menutup seri III di Malang dengan keluar sebagai Honda MVP Race seri III. Pemain bertinggi 200 cm tersebut bermain konsisten dengan dua kali mencetak double digit point dari tiga game di Malang.
Sekarang pertanyaannya, mampukah SM melanjutkan sapu bersihnya pada seri IV di DBL Arena Surabaya, 21–25 Januari? Apabila melihat jadwal, satu-satunya sandungan utama adalah tim tuan rumah CLS pada big match hari pertama (21/1).
Sisanya, SM hanya akan berhadapan dengan tim-tim underdog seperti Pacific Caesar Surabaya (22/1) dan Satya Wacana ACA LBC Salatiga (24/1). ’’Persiapan seri IV ini masih fokus ke defense. Sebab, kami masih terlalu banyak memberikan poin pada lawan. Untuk offense, saya rasa masih oke,’’ tutup Youbel. (mid/rif/c17/ham)