Dok. JPNN
JAKARTA - Penyakit infeksi saluran pernafasan akibat bakteri tuberculosis (TB) sudah menyerang manusia sejak 133 tahun lalu. Hingga kini, penyakit itu belum juga bisa diberantas penyebarannya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, waktu 133 tahun dalam pemberantasan penyakit sudah terlalu lama. Mestinya, penyakit menular seperti TB bisa diselesaikan secepatnya. Karena itu, dia pun berjanji untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat maupun pemerintah untuk aktif dalam kampanye anti TB.
"Dari pusat sampai daerah harus aktif, termasuk para bupati dan wali kota," ujarnya saat peringatan Hari TB Sedunia yang jatuh pada 24 Maret, di Istana Wakil Presiden, Selasa (24/3).
JK mengakui, dahulu pemerintah sangat aktif dalam kampanye pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit, seperti malaria, demam berdarah, cacar, TB, maupun beberapa penyakit menular lainnya. Namun, kampanye itu kini kurang terdengar gaungnya. "Selain pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi wanita, Dewan Masjid, dan yang lain juga harus dilibatkan," katanya.
Apalagi, Indonesia masuk lima besar negara dengan jumlah penderita TB terbanyak di dunia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, setiap tahun setidaknya ditemukan 460 ribu kasus penyakit TB. Dari jumlah itu, 67 ribu orang meninggal karena terlambat mendapat pertolongan pengobatan.
Karena itu, JK meminta agar target Indonesia Bebas TB pada tahun 2050 mendatang dipercepat. Dia menyebut, Indonesia harus bisa memberantas TB pada peringatan ke-150 tahun, yakni pada tahun 2032. "Kalau dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat, target itu bisa kita capai," tandasnya. (owi/fal)