Dok. JPNN
JAKARTA – Wacana kenaikan iuran BPJS Kesehatan tidak mendapat dukungan dari parlemen. Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menolak rencana tersebut karena masih belum baiknya pelayanan yang diberikan BPJS kepada masyarakat.
Menurutnya, pelayanan BPJS belum optimal, tumpang tindih, bahkan ada dugaan kecurangan. Misalnya, dengan menambah daftar penyakit pasien.
"Pasien hanya mengalami diare, tapi pihak rumah sakit atau klinik menambahkan adanya demam, pusing, dan lain-lain. Sehingga menambah angka dana pengeluaran," paparnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/3).
Dia mengatakan, BPJS Kesehatan seharusnya melakukan subsidi silang. Selain itu, jika opsi menaikkan iuran bulanan akan diambil, BPJS Kesehatan harus lebih dulu meningkatkan pelayanannya.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fajriadinur mengatakan, iuran BPJS Kesehatan diperkirakan bakal mengalami kenaikan. Penyebabnya, adanya jumlah yangt tidak seimbang antara pemasukan iuran dan pengeluaran BPJS Kesehatan pada tahun 2014. Selisihnya mencapai Rp 2 triliun lebih. (Rehdian Khartika/fal)