PANTANG SANTAI: Pelatih Jakarta Pertamina Octavian (kiri) memimpin sesi latihan timnya di Dome Balikkpapan, Kamis (5/2). (Boy Slamet/Jawa Pos)
BALIKPAPAN – Hari pertama seri pembuka Proliga 2015 bakal langsung semarak. Sebab, tim-tim juara musim lalu dari sektor putra dan putri akan memulai langkah untuk mempertahankan gelarnya. Jawara putri Jakarta Pertamina Energi melawan Manokwari Valeria Papua Barat, sedangkan juara putra Surabaya Samator menghadapi Jakarta BNI 46 di Dome, Balikpapan, hari ini (6/2).
Tim putri Jakarta Pertamina Energi sudah mencanangkan misi besar untuk meraih gelar juara Proliga secara back-to-back tahun ini. Apalagi ditambah keinginan manajemen untuk mengawinkan titel bersama tim putranya. Berstatus tuan rumah seri perdana, Pertamina tentu tidak ingin malu pada pertandingan perdana ini. Sebab, mereka juga mengusung misi pembalasan karena pernah kalah oleh Valeria pada Proliga tahun lalu.
Apalagi, bisa dikatakan persiapan mereka terbilang paling lama di antara kontestan Proliga lainnya. ’’Begitu selesai Livoli Divisi Utama di Probolinggo, kami langsung mengumpulkan pemain untuk melakukan TC pada 23 November. Jadi, total tiga bulan kami melakukan latihan,’’ ujar Chief De Mission(CDM) Pertamina Energi Sutrisno dalam konferensi pers di Banua Patra Main Hall Pertamina, Balikpapan, Kamis (5/2).
Tim putri Pertamina pantas mengusung optimisme menuju laga perdana. Skuad mereka tidak banyak berubah dengan musim lalu. Kecuali, merekrut seorang pemain Thailand Kutttika Kaewpin untuk bertandem dengan rekan senegaranya, Malika Kanthong.
Itu berbeda dengan lawannya, Valeria, yang ditinggal hampir seluruh pilar pentingnya. Misalnya, Aprilia Manganang yang memutuskan hijrah ke Jakarta Electric PLN. Selain itu, skuad yang dilatih Munawar tersebut baru melakukan latihan bersama selama tiga minggu.
Karena itu, di atas kertas, seharusnya Pertamina tidak sulit meredam lawannya. ’’Namun, saya melihat Valeria bisa mengejutkan,’’ tutur pelatih Pertamina Octavian seusai latihan di Dome, Balikpapan, kemarin sore. Pria yang akrab disapa Vian itu menjelaskan, alasan dirinya tidak mau terlalu percaya diri dikarenakan timnya masih buta dengan kemampuan Gunarti Indahyani dkk.
’’Mereka memang ditinggal Aprilia dan merombak hampir semua skuadnya. Namun, dari situ, kekuatan mereka jadi tidak terprediksi,’’ paparnya.
Secara terpisah, kubu Valeria tetap berusaha optimistis meski harus bertarung dengan skuad yang menurut mereka sangat ideal. ’’Kami akui kalah secara serangan. Namun, kami masih bisa memperkuat defense dan mencuri poin lewat skema serangan balik,’’ ujar asisten pelatih Valeria Iwan Dedi Setiawan kepada Jawa Pos.
Sementara itu, jalan terjal langsung dihadapi Surabaya Samator. Jakarta BNI 46 memiliki skuad yang di atas kertas berimbang dengan tim asal Kota Pahlawan tersebut. Jadi, tidak ada pilihan bagi pelatih Samator Ibarsjah Danu Tjahjono untuk tidak menurunkan materi pemain terbaik di laga perdana.
’’Kami berusaha all-out dalam pertandingan perdana ini. Kami berharap bisa mencuri kemenangan di laga pertama untuk melancarkan ambisi kami di Balikpapan ini,’’ tutur Ibarsjah.
Ibarsjah sama sekali tidak tahu kekuatan seperti apa yang akan ditunjukkan Yudi Prasetyo cs. Bahkan, dia masih akan memantau kekuatan seluruh calon lawan hingga putaran pertama usai.
’’Setiap tim pasti sudah mempersiapkan pemain sebaik-sebaiknya. Karena itu, saya memilih tidak mematok target seperti harus sapu bersih. Misi menang tentu sudah pasti,’’ jelasnya.
Selain mewaspadai kekuatan lawan, Ibarsjah menyatakan bahwa timnya harus berhati-hati dengan gangguan dari dalam, yakni sikap over confidentMahfud Nurcahyadi dkk.
’’Sejak awal saya menekankan kepada mereka untuk membuang segala kenangan manis ketika menjadi juara tahun lalu. Kini peluang kami sama dengan mereka. Bahkan, bisa juga lebih berat,’’ imbuh pela