Bahas Akses Kargo Juanda, TNI-AL Bertemu AP tanpa Libatkan DPR
SIDOARJO – Penutupan akses kargo Bandara Internasional Juanda akan dibahas secara resmi oleh PT Angkasa Pura (AP) 1 bersama TNI-AL hari ini (23/3). Acara itu diharapkan mampu mencairkan ketegangan antardua institusi pemerintah tersebut. Namun, pertemuan itu ternyata tidak melibatkan anggota DPR.
Hal itu disampaikan anggota DPR dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo, Bambang Haryo. Dia mengaku mengetahui rencana pertemuan tersebut dari Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Kolonel Laut (P) Dadun Kohar selaku perwakilan Kementerian Perhubungan.
Informasi tersebut diketahui saat bertemu secara informal dengan manajemen AP 1 Juanda, Sabtu lalu (21/3). Selain Dadun Kohar, pertemuan itu dihadiri General Manager AP 1 Juanda Trikora Harjo serta Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jatim Didik Sudiwinarto. Namun, pejabat Pusat Penerbangan TNI-AL (Puspenerbal) maupun Pangkalan Udara TNI-AL (Lanudal) Juanda tidak hadir. Mereka tidak merespons saat undangan dikirim melalui layanan pesan singkat atau SMS. ’’Informasi undangan sudah kami sampaikan bersama rekan dari otoritas bandara dan dishub. Namun, belum ada balasan (dari TNI-AL),’’ ungkap Bambang saat dihubungi Minggu malam (22/3).
Dia menyebut kehadirannya ke AP sudah diketahui pimpinan komisi yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, serta badan usaha milik negara tersebut.
Kendati tidak dilibatkan dalam pertemuan hari ini, Bambang menyatakan tetap memantau masalah tersebut. Dia juga berkoordinasi dengan teman-temannya di komisi terkait. Di antaranya, komisi I yang membidangi pertahanan keamanan (TNI), komisi V yang berkaitan dengan bidang perhubungan, dan komisi XI yang membidangi keuangan.
Bambang menegaskan tetap memonitor perjanjian kerja sama (PKS) antara AP 1 dan TNI-AL. Menurut dia, ada lima poin PKS yang sedang diselesaikan dua perusahaan pelat merah tersebut. Yakni, pembangunan apron (landasan parkir), renovasi ruang VIP TNI-AL, pengerukan Kali Turen, irigasi saluran air perumahan TNI, dan peraturan pemerintah tentang aset AP 1 yang memasukkan lahan Lanudal Juanda dalam penyertaan modal AP 1. ’’Sudah ada titik cerah. AP 1 Juanda memenuhi kompensasi bertahap,’’ lanjutnya.
Namun, data jumlah poin yang disampaikan Bambang sedikit berbeda dengan versi direksi AP 1 dan Pusat Penerangan TNI. Berdasar pernyataan dua petinggi institusi itu, beda poin lain terletak pada pengadaan bird strike(mobil pengusir hama burung di landasan) dan bantuan prasarana latihan penerbangan TNI-AL di Lapangan Terbang Rebo Tjokroadiredjo, kompleks Puslatpur TNI-AL Grati, Pasuruan.
Sebagaimana diberitakan, akses kargo dari Terminal 1 ke Terminal 2 Bandara Juanda ditutup TNI-AL. Hingga kemarin penutupan telah berjalan sebelas hari. Kebijakan tersebut membuat para pengusaha kargo dan ekspedisi mengalami kerugian yang tidak sedikit. (sep/c6/oni)