KUMPULKAN PETUNJUK: Petugas identifikasi Polres Sidoarjo mencari sidik pelaku perampokan di Indomaret Sedati, Sidoarjo, Senin (23/3). (Frizal/Jawa Pos)
SURABAYA – Setelah pengendara motor menjadi sasaran begal, kini para penjahat mulai mengarahkan sasaran ke minimarket yang berlokasi di Surabaya Raya. Senin (23/3) dua minimarket menjadi sasaran kejahatan. Satu minimarket di Lidah Kulon, Surabaya, dibobol dengan cara menjebol plafon. Satu lagi di kawasan Betro, Sidoarjo, dirampok. Dalam tiga hari terakhir ini, tercatat tiga minimarket dibobol.
Minimarket yang disatroni penjahat di Lidah Kulon adalah Indomaret. Dua pegawainya Rolisna Rizka Dewi, 20, dan Lia Widya, 19, terkejut ketika membuka tokonya kemarin pagi. Meja kasir berantakan, barang-barang berserakan, dan dua mesin ATM terlihat agak menganga pada pelatnya. Juga berceceran linggis dan peralatan tukang lainnya.
”Saya kemudian masuk ke gudang. Asbesnya rusak,” tutur Rizka, sapaan akrab Rolisna. Berdasar rekaman CCTV, pelakunya tunggal. Pelaku terlihat masuk lewat belakang setelah menjebol plafon asbes.
Pelaku yang menutupi muka dengan bajunya sengaja memanjat dari belakang. Kebetulan di samping Indomaret ada lahan kosong yang penuh semak belukar. Bermodal tampar, pelaku memanjat masuk melalui gudang.
Berhasil masuk, pelaku mengacak-acak beberapa isi laci meja di dalam gudang. Selanjutnya, pelaku yang mengenakan kaus singlet putih berjalan ke area barang-barang dagangan. Dia tampak mondar-mandir dan sempat kebingungan. Dia juga mengeluarkan HP-nya.
Setelah itu, pelaku berusaha membobol dua mesin ATM di sudut depan ruangan. Menggunakan linggis, dia berupaya menguras habis isi ATM. Tapi, tampaknya pelaku belum profesional. Sebab, dia gagal membobol ATM. Dia kemudian melanjutkan mengobok-obok isi toko.
Pelaku mencuri beberapa bungkus rokok dan uang tunai Rp 300 ribu yang tersimpan di laci kasir. Pelaku juga tampak hendak membongkar brankas di dalam gudang sebelum menyudahi aksinya. Namun, lagi-lagi dia gagal. Belum diketahui secara pasti nominal kerugian yang dialami. ”Soal nilai rokok yang dicuri masih diaudit,” terang Supervisor Indomaret Lidah Kulon Roly Martin.
Secara terpisah, perampokan Indomaret kembali terjadi di Sidoarjo. Setelah menggasak uang di Indomaret Buduran dua hari sebelumnya, kemarin sindikat perampok minimarket beraksi lagi. Yang menjadi korban adalah Indomaret Betro. Sama seperti sebelumnya, pelakunya tampak profesional. Cepat, dingin, dan efektif. Durasi perampokan tidak lebih dari setengah jam.
Kronologinya berawal ketika salah seorang karyawan Indomaret, Iwan Setiawan, merapikan meja kasir pukul 04.45. Kondisinya sepi. Dia hanya bersama temannya, Kukuh. ’’Saya kaget. Tiba-tiba ada orang yang nyelonongmasuk sambil mengancam,’’ kata Iwan. Seingatnya, salah seorang pelaku juga mengacungkan golok kepadanya. ’’Saat itu saya melihat teman saya (Kukuh, Red) tengkurap di lantai. Dia juga diancam pakai golok,’’ beber Iwan.
Masih dalam kondisi ketakutan, Iwan dipaksa menunjukkan ruang brankas. Pelaku mengancam akan melukainya jika tidak menurut. Perampok tersebut kemudian menggiring Iwan ke ruang brankas. ’’Saya diminta membuka brankas. Lalu, diminta pula memasukkan uang tersebut ke dalam tas ransel,’’ kata Iwan.
Karena ketakutan, dia menuruti saja perintah pelaku. Setelah memastikan uang di brankas habis, pelaku kemudian mengumpulkan Iwan dan Kukuh. Mereka digiring ke kamar mandi. Sementara itu, pelaku secepatnya melarikan diri dengan membawa uang hasil jarahan sebanyak Rp 38,5 juta..
Melihat pelaku kabur, Iwan kemudian menghubungi polisi. ’’Setelah mendapat laporan, kami langsung bergerak ke lokasi. Secepatnya kami berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Sidoarjo,’’ kata Kanitreskrim Polsek Sedati Ipda M. Khodir.
Sebelumnya, Alfamart di Desa Banjar Kemantren, Kecamatan Buduran, juga menjadi sasaran komplotan perampok pada Sabtu (21/3). Berdasar rekaman CCTV, pelakunya berjumlah empat orang. Dalam aksi itu, para perampok menggasak uang cash Rp 19,7 juta dan beberapa slop rokok senilai total Rp 1,7 juta.
Kasatreskrim Polres Sidoarjo AKP Ayub Diponegoro Azhar membenarkan tindak kejahatan yang menyasar Indomaret di wilayahnya. ’’Kami belum bisa memastikan apakah pelakunya sama dengan yang di Buduran. Saat ini masih dalam proses penyelidikan,’’ kata Ayub. ’’Pelakunya memang cukup profesional,’’ tambahnya.
Di bagian lain, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono mengatakan, minimarket memang sedang menjadi sasaran kejahatan. Dia mengatakan, salah satunya disebabkan toko swalayan tersebut buka 24 jam. ”Toko sejenis itu berada di ambang kejahatan dan berpotensi menjadi sasaran kejahatan,” katanya.
Menurut dia, melarang toko buka 24 jam jelas tidak mungkin. Salah satu antisipasinya adalah pemilik minimarket hendaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk menyusun rencana pengamanan sehingga bisa terhindar dari aksi pelaku kejahatan.
Salah satunya membentuk satuan pengamanan untuk minimarket. Mantan Kapolres Magetan itu mengatakan, sebagian besar minimarket tidak menyiagakan tenaga satuan pengamanan, khususnya ketika malam. ”Setidaknya dengan petugas pengamanan, pelaku berpikir ulang sebelum beraksi,” ucapnya.
Selain memasang CCTV, pemilik minimarket bisa memasang tanda peringatan dini yang terhubung dengan petugas kepolisian. Dengan sistem itu, ketika ada pelaku kejahatan beraksi, karyawan bisa segera memberitahukan kepada polisi terdekat dengan memencet satu tombol khusus.
Polisi juga mengaktifkan patroli ke lokasi-lokasi minimarket yang rawan menjadi sasaran kejahatan. Petugas selalu mobile pada jam-jam tertentu untuk meminimalkan gerak pelaku kejahatan. (did/hen/c6/ayi)