Menkes Nila F. Moeloek. (Dok. JPNN)
JAKARTA - Infeksi saluran pernafasan akibat bakteri tuberculosis (TB) masih menjadi momok bagi masyarakat. Pemerintah pun mencanangkan gerakan nasional "Stop TB, Ketok Pintu oleh Kader TB".
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan, TB merupakan penyakit yang sangat mendesak untuk ditangani karena sifatnya yang menular. Nah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menemukan penderita TB agar segera bisa diobati.
 "Karena itu, pemerintah menggandeng ibu-ibu dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," ujarnya dalam rangkaian peringatan Hari TB Sedunia di Istana Wakil Presiden, Selasa (24/3).
Selain ibu-ibu dari NU yang tergabung dalam Muslimat NU dan ibu-ibu Muhammadiyah yang tergabung dalam Aisyiyah, pemerintah juga menggandeng beberapa organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat lainnya. Menurut Nila, ibu-ibu inilah yang akan menjadi ujung tombak untuk menemukan informasi jika masih ada masyarakat penderita TB di lingkungannya. Misalnya, melalui tanda-tanda batuk yang tak kunjung sembuh.
"Makanya nama gerakannya adalah Ketok Pintu, lalu mengajak penderita ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Nila menyebut, Strategi Nasional Pengendalian TB 2015 - 2019 mencakup pemanfatan teknologi mutakhir untuk menyikapi tantangan yang kian berat. Misalnya, karena sudah ditemukan adanya varian bakteri tuberculosis yang makin kebal obat, kasus TB - HIV, serta TB - diabetes mellitus. "Termasuk kasus-kasus TB yang menyerang anak-anak," sebutnya.
Selain itu, lanjut Nila, tantangan pemberantasan TB juga bertambah karena faktor geografis yang luas dan sebaran penduduk yang tidak merata, serta masih adanya penderita TB yang enggan berobat karena takut stigma negatif dan dikucilkan masyarakat. "Namun, kita masih optimistis untuk mengejar target utama Indonesia Bebas TB di tahun 2050," ujarnya. (owi/fal)