10 macam tarian tradisional jawa
Document Transcript
-
10 Macam Tarian Tradisional Jawa1. Tari Merak Jawa
Tengah Tari Merak meerupakan tari
paling populer di Tanah Jawa. Versi
yang berbeda bisa didapati juga di daerah
Jawa Barat dan Jawa Timur. Seperti namanya tarian
Merak merupakan tarian yang melambangkan gerakan-
gerakan burung Merak. Merupakan tarian solo
atau bisa juga dilakukan oleh beberapa
orang penari. Penari umumnya memakai
selendang yang terikat dipinggang, yang
jika dibentangkan akan menyerupai sayap burung.
Penari juga memakai mahkota berbentuk kepala burungMerak.
Gerakan tangan yang gemulai dan iringan gamelan, merupakan salah
satukarakteristik tarian ini.2. Tari Gambyong
Konon Tari Gambyong tercipta berdasarkan
nama seorang penari jalanan
(tledhek) yang bernama
si Gambyong yang hidup pada
zaman Sinuhun Paku Buwono IV di
Surakarta (1788-1820). Sosok penari ini
dikenal sebagai seorang yang cantik jelita
dan memiliki tarian yang
cukup indah. Tak heran,
dia terkenal di seantero Surakarta
dan terciptalah nama Tari Gambyong.Tarian ini merupakan
sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan
TariGambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.
Tariannya terlihat indahdan elok apabila si penari mampu menyelaraskan
gerak dengan irama kendang. Sebab,kendang itu biasa disebut otot tarian
dan pemandu gendhing.Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian
jalanan dilengkapi dengan bonang dangong. Gamelan yang dipakai biasanya
meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong,kempul, dan gong. Semua
instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.Umum dikenal di
kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendangbukanlah
sesuatu yang mudah. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan
tarianserta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering
terjadi seorang penariGambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang
yang selalu mengiringinya. Begitu jugasebaliknya, seorang pengendang
yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudahmelakukan
harmonisasi.3. Tari SintrenSintren adalan kesenian tradisional
masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Sintren adalahsebuah tarian yang
berbau mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta Sulasih dan
-
Sulandono.Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono
adalah putra Ki Baurekso hasilperkawinannya dengan Dewi Rantamsari.
Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih,seorang putri dari Desa
Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dariKi
Baurekso. Akhirnya R.Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi
penari. Meskipun demikian
pertemuan diantara keduanya
masih terus berlangsung malalui
alam goib. Pertemuan tersebut diatur oleh
Dewi Rantamsari yang pada saat meninggal
jasadnya raib secara goib, yaitu
dengan cara bahwa pada
setiap acara dimana Sulasih
muncul sebagai penari maka Dewi
Rantamsari memasukkan roh bidadari ke
tubuh Sulasih,pada saat itu pula R.Sulandono
yang sedang bertapa dipanggil roh
ibunyauntuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan diantara Sulasih
dan R.Sulandono, yaitudengan cara bahwa pada setiap acara dimana Sulasih
muncul sebagai penari maka DewiRantamsari memasukkan roh bidadari ke
tubuh Sulasih, pada saat itu pula R.Sulandono yangsedang bertapa
dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah
pertemuandiantara Sulasih dan R.Sulandono.Sejak saat itulah setiap
diadakan pertunjukan sintren,sang penari pasti dimasuki roh bidadarioleh
pawangnya, dengan cacatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang
penari betul-betulmasih dalam keadaan suci (perawan). Sintren diperankan
oleh seorang gadis yang masih suci,dibantu pawang dan diiringi gending 6
orang, sesuai pengembangan tari sintren sebagaihiburan budaya maka
dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak).4. Tari Bondan
Payung Pada Tari Bondan,
tarian dari Surakarta, seorang
anak wanita dengan menggendong boneka
mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-
hati di atas kendi yang diinjak dan tidak
boleh pecah. Tarian ini
melambangkan seorang ibu yang
menjaga anak-anaknya dengan hati-hati.5. Tari Angsa
Tari Angsa adalah Tarian yang
menggambarkan keagungan seorang
Dewi yang diiringi
oleh sekelompok burung
angsa. Di dalam tarian ini terdapat
perpaduan antara kebudayaan Timur
maupun Barat. Dibawakan oleh 7 orang
penari wanita (satu orang
penari berperan
sebagai Dewi, enam orang penari sebagai
angsa).
-
6. Tari Bugis Kembar
Tari Bugis Kembar adalah tarian yang sering
digunakan untuk menjamu tamu, anak kembar
emas yaitu seorang laki-laki dan
seorang perempunan.7. Tari
Remog Tari Remong
merupakan tari selamat datang
khas Jawa Timur yang menggambarkan
kharakter dinamis Masyarakat Surabaya / Jawa
Timur Yang dikemas
sebagai gambaran
keberanian seorang pangeran.tarian itu diiringi
dengan musik gamelan dalam suatu gending
yang terdiri dari bonang,
saron, gambang,
gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong,
kempul dan gong dan irama slendro. Biasanya
menggunakan irama
gending jula-juli Suroboyo
tropongan, kadang kadang diteruskan dengan
walang kekek,gedong rancak, krucilan atau
kreasi baru
lainnya.Tari remong dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria
baik di tampilkan secarabersama-sama atau bergantian. biasanya tari ini
di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seniludruk atau wayang kulit
jawa timuran. penarinya menggunakan jenis kostum yaitusawonggaling atau
gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang
menghadirkanpakaian abad 18,celana bludru hitam dengan hiasan emas dan
batik.dipinggang ada sebuahsabuk dan keris .dipaha kanan ada selendang
menggantung sampai kemata kaki. penariperempuan memakai
simpul(sanggul)di rambutnya di sebutkan bahwa tarian remo ini
dipromosikan sekitar tahun1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh
nasionalis indonesia untukberkomunikasi kepada masyarakat.8. Reog
PonorogoReog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa
Timur bagian barat-laut danPonorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang
sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasioleh sosok warok dan gemblak,
dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan.Reog adalah
salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan
hal-halyang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.Reog modern
biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan,
khitanandan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari
beberapa rangkaian 2 sampai 3tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya
dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani denganpakaian serba hitam, dengan
muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkansosok singa yang
pemberani.
-
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8
gadis yang menaiki kuda. Pada reogtradisionil, penari ini biasanya
diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita.Tarian ini
dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain
yaitu tarikuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya
berupa tarian oleh anak kecil yangmembawakan adegan lucu.Setelah tarian
pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya
bergantungkondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yangditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan
khitanan atau sunatan, biasanya ceritapendekar,Adegan dalam seni reog
biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada
interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan)
dankadang-kadang dengan penonton.Terkadang seorang pemain yang sedang
pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemaintersebut kelelahan.
Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah
memberikankepuasan kepada penontonnya.Adegan terakhir adalah singa
barong, dimana pelaku memakaitopeng berbentuk kepala singa dengan
mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berattopeng ini bisa
mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan
gigi.Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan
latihan yang berat, jugadipercaya diproleh dengan latihan spiritual
seperti puasa dan tap.9. Tari Jejer GandrungTari jejer gandrung
merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerahKabupaten
Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri berasal dari bahasa osing (bahasa
aslibanyuwangi) yang artinya “Jejer” adalah ditampilkan dan “Gandrung”
adalah senang. Jadi traijejer gandrung adalah tari yang ditampilkan
untuk menyambut tamu-tamu atau undangan yangberkunjung ke
Banyuwangi.Tari jejer gandrung berasal di daerah Kemiren yaitu didaerah
kaki gunung Ijen. Tari inidimainkan oleh beberapa remaja putri dengan
serasi, elok dan menawan.10. Tari Jaipong
Jaipongan adalah seni tari yang lahir dari
kreativitas seorang seniman asal
Bandung, Gugum Gumbira.
Ia terinspirasi pada kesenian rakyat yang
salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya
mengetahui dan mengenal betul
perbendaharan pola-pola
gerak tari tradisi yang ada pada
Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau
kesenian yang kini di kenal
dengan nama Jaipongan.
Karya Jaipongan pertama
yang mulai dikenal oleh
masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong”dan “Rendeng Bojong”
yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra
danputri). Awal kemunculan tarian tersebut semula dianggap sebagai
gerakan yang erotis dan vulgar,namun semakin lama tari ini semakin
popular dan mulai meningkat frekuensi pertunjukkannya baik
-
di media televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan
yang disenggelarakan oleh pemerintah atauoleh pihak swasta.Dari tari
Jaipong ini mulai lahir beberapa penari Jaipongan yang handal seperti
Tati Saleh, YetiMamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kirniadi. Kehadiran
tari Jaipongan memberikan kontribusiyang cukup besar terhadap para
pencinta seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian
rakyatyang sebelumnya kurang di perhatikan. Dengan munculnya tari
Jaipongan ini mulai banyak yangmembuat kursus-kursus tari Jaipongan, dan
banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha untukpemikat tamu undangan.Di
Subang Jaipongan gaya “Kaleran” memiliki ciri khas yakni keceriaan,
erotis, humoris, semangat,spontanitas, dan kesederhanaan. Hal itu
tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya,ada yang diberi
pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga
ada pulatarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni
Jaipongan Subang dan Karawang. Istilahini dapat kita temui pada
Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang.Tari Jaipongan pada
saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat,
terlihat padaacara-acara penting kedatangan tamu-tamu dari Negara asing
yang datang ke Jawa Barat, selalu disambut dengan pertunjukkan tari
Jaipongan. Tari Jaipongan ini banyak mempengaruhi padakesenian-kesenian
lainnya yang ada di Jawa Barat, baik pada seni pertunjukkan wayang,
degung,genjring dan lainnya yang bahkan telah dikolaborasikan dengan
Dangdut Modern oleh Mr. Nur danLeni hingga menjadi kesenian Pong-Dut.
0 komentar:
Posting Komentar